Teladan Kasih dan Kebaikan
Pada tahun 1959, perusahaan mobil asal Swedia, Volvo, melalui insinyur-nya Nils Bohlin, memperkenalkan penemuan sabuk keselamatan tiga titik yang kini menjadi standar keselamatan di mobil-mobil modern. Yang luar biasa, Volvo tidak mematenkan penemuan ini untuk keuntungan mereka, melainkan membagikannya secara bebas kepada seluruh dunia. Tindakan ini menunjukkan bagaimana kebaikan dan kasih dapat melintasi batasan, memberikan manfaat bagi semua orang tanpa terkecuali.
Penemuan ini bukan hanya sekedar terobosan teknologi, tetapi juga contoh nyata tentang bagaimana sebuah tindakan baik, penuh perhatian, dan penuh kasih dapat menyelamatkan nyawa orang lain, bahkan tanpa pamrih. Hal ini mengingatkan kita pada kasih Tuhan Yesus yang diberikan kepada semua orang tanpa membedakan siapapun. Dalam Yohanes 3:16 dikatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal." Tuhan tidak memilih-milih siapa yang layak menerima kasih-Nya. Karena kasih dan keselamatan-Nya tersedia bagi setiap orang.
Sabuk keselamatan diciptakan dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang menggunakannya. Volvo melihat manfaat yang lebih besar dari penemuannya, yaitu bukan hanya untuk keuntungan perusahaan, tetapi untuk menyelamatkan banyak jiwa. Demikian pula, Tuhan Allah mengutus Yesus Kristus bukan untuk keuntungan pribadi-Nya, tetapi untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian kekal. Seperti yang tertulis dalam 1 Timotius 2:6, Yesus datang "untuk memberikan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua orang." Kasih Tuhan yang nyata adalah kasih yang memberi demi keselamatan orang lain. Marilah kita belajar dari teladan ini untuk hidup dengan kasih yang memberi tanpa pamrih, membawa keselamatan dan berkat bagi orang lain, serta melanjutkan karya-Nya di dunia ini.